Pembacok Perwira Polisi Telanjangi Istri untuk Tameng Hidup



Pembacok Perwira Polisi Telanjangi Istri untuk Tameng Hidup
Ist
Ilustrasi
“Saat terkepung, dia malah menyandera dan menelanjangi istrinya sebelum akhirnya dibekuk. Tapi, akhirnya lari juga dari lapas," kata Kabag Ops Polres Bangkalan Kompol Abdul Rokhim.

TRIBUNNEWS.COM- Sosok Mujar (28) yang kini menjadi orang paling dicari jajaran Polres Bangkalan karena membacok perwira polisi, Ipda Rulian Syauri, memiliki kepribadian sopan. Kesan itu disampaikan petugas Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Bangkalan saat ditanya sosok Mujar sebelum kabur dari Lapas dan membacok Ipda Rulian.

“Saya tak menyangka Mujar kabur dari sini (lapas). Santun sekali dia,” ujar Sardjito, Staf Registrasi Narapidana Lapas Bangkalan, Senin (17/1).

Kata Sardjito, pribadi sopan itu mampu menutupi perangai Mujar sebagai narapidana kasus curwan (pencurian hewan) dan curas (pencurian dengan kekerasan) yang menyeretnya masuk lapas pada 24 September 2005. “Orangnya masih muda, ganteng,” katanya.

Sardjito mengaku tak tahu persis kejadian kaburnya Mujar dari lapas. Pasalnya, peristiwa itu terjadi malam hari. Sebagai staf bidang register narapidana, Sardjito baru mengetahui peristiwa itu keesokan harinya.

Mujar berhasil menjebol jeruji besi sel nomer 14 yang ditempati bersama belasan tahanan lain. Ia kabur bersama tiga rekan satu sel. “Menjebol teralis lalu menaiki dinding tinggi di bagian belakang,” jelasnya.


Sejak kaburnya Mujar bersama tiga rekannya pada 24 September 2005, pihak lapas berupaya mencari Mujar dan menetapkannya sebagai buron alas masuk daftar pencarian orang (DPO) Lapas Bangkalan. “Yang tiga berhasil kami tangkap. Sedangkan Mujar belum kami temukan, sampai kemudian ada berita dia membacok seorang perwira polisi,” tuturnya.

Ia menjelaskan, Mujar adalah narpidana yang mendapatkan dua vonis yakni 13 bulan dan 10 bulan untuk dua kasus yakni curwan dan curas. Total, seharusnya Mujar menjalani masa hukuman 23 bulan. “Ekspirasinya (masa akhir tahanan) jatuh tanggal 15 September 2009. Harusnya sekarang dia sudah keluar,” tandasnya.

Kesan sebaliknya tentang Mujar diungkapkan oleh Kabag Ops Polres Bangkalan Kompol Abdul Rokhim. Dia mengatakan, sosok Mujar merupakan buron yang susah ditangkap. Rokhim teringat drama penangkapan Mujar di TKP Burneh.

Dalam pengepungan itu, Mujar tega menyandera istrinya sebagai tameng. “Saat terkepung, dia malah menyandera dan menelanjangi istrinya sebelum akhirnya dibekuk. Tapi, akhirnya lari juga dari lapas,” tuturnya, Senin (17/1).

Fakta yang terjadi saat pembacokan terhadap Ipda Rulian yang juga menjabat KBO Reskrim itu semakin mempertegas sosok Mujar sebagai penjahat kelas kakap. “Dia sangat licin. Saat berhadapan dan duel dengan petugas, dia masih sempat melarikan diri,” terangnya.

Sementara itu, Kapolres Bangkalan AKBP Kasero Manggolo mengemukakan, hingga hari ketiga pencarian, Mujar masih sulit diendus keberadaannya. Sebanyak 40 petugas dan anjing pelacak yang diterjunkan di Desa Batangan, Kecamatan Tanah Merah pascapembacokan, Sabtu (15/1), terus menyisir daerah itu. “Petugas masih di lokasi. Insya Allah Mujar masih di Madura,” jelasnya.

Kasero menambahkan, selain prioritas memburu Mujar, hal penting lainnya adalah kabar semakin membaiknya kondisi Ipda Rulian Syauri yang dirawat di RS Adi Husada Surabaya.

Diberitakan sebelumnya, perwira Polres Bangkalan Ipda Rulian Syauri luka parah dengan dada dan perut robek setelah dibacok oleh buronan yang akan dibekuknya di Desa Batangan, Kecamatan Tanah Merah, Sabtu (15/1) sekitar pukul 13.30 WIB.

Siang itu, Ipda Rulian yang menjabat KBO Reskrim Polres bersama empat anak buahnya menggerebek rumah di Desa Batangan yang diyakni tempat persembunyian Mujar (28), warga Desa Bato Belle, Kecamatan Geger, Bangkalan. Mujar adalah buron kelas kakap yang baru kabur dari Lapas Bangkalan. Residivis kasus perampokan kendaraan bermotor dan pencurian hewan itu sudah terkepung namun tak mau menyerah.

Mujar dibantu temannya, Moh Sawir bahkan melawan dengan celurit. Dalam penggerebekan itu, Ipda Rulian kena sabet celurit di dada kiri hingga perut. Polisi yang tak menduga mendapat perlawanan akhirnya memberondongkan peluru ke arah kedua pelaku. Tiga peluru menembus betis dan paha Sawir dan belum diketahui apakah Mujar juga kena tembakan. Usai diberondong peluru, keduanya masih bisa kabur.

Puluhan polisi kemudian meng-ubek-ubek Desa Batangan. Polisi bergerak ke Desa Lorong Durin. Di desa inilah, pengejaran membuahkan hasil. Ternyata, tiga tembakan mengenai betis dan paha Sawir. Sekitar pukul 17.00 WIB, Sawir ditemukan berlumuran darah di gubuk warga. Sementara Mujar berhasil lolos


Sumber. surya.co.id

0 Response to "Pembacok Perwira Polisi Telanjangi Istri untuk Tameng Hidup"

Post a Comment