Keputusan Seseorang Lebih Bijak Jika 'Kebelet'

---

LONDON - Percaya atau tidak, kondisi kandung kemih yang penuh alias 'kebelet' membuat seseorang mengambil keputusan lebih bijak. Demikian hasil studi beberapa psikologis dari University of Twente di Belanda seperti dilansir Telegraph.

Mereka menemukan, seseorang dengan kondisi kandung kemih penuh bisa lebih mengendalikan diri dan menunda pengambilan keputusan yang bersifat impulsive, sehingga pada akhirnya memiliki penilaian lebih baik.

Para psikologis menghubungkan pengendalian kandung kemih dengan bagian otak yang mengaktivasi perasaan terkait keinginan dan imbalan. Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Psychological Science itu, memikirkan kata-kata yang berhubungan dengan buang air kecil juga bisa menimbulkan efek serupa.

Penemuan ini bertolak-belakang dari studi sebelumnya, di mana orang-orang yang dipaksa ‘menahan’ diri mereka justru mendapat tekanan lebih kuat di otak mereka sehingga sulit mengendalikan diri.

"Orang-orang lebih bisa mengontrol hasrat impulsif mereka untuk kesenangan jangka pendek dan memilih opsi yang lebih berguna untuk jangka panjang," jelas Dr Mirjam Turk yang memimpin studi ini.

"Area di otak yang mengirimkan sinyal ini tidak hanya mengaktivasi pengendalian kandung kemih, tapi juga segala jenis pengendalian" lanjut Dr Tuk.

Dalam studinya, Dr Tuk meminta sukarelawan untuk meminum lima cangkir berisi 750 milimeter air atau sejumlah porsi kecil air dalam lima cangkir terpisah. Setelah 40 menit (estimasi waktu yang dibutuhkan air mencapai kandung kemih), tim peneliti memeriksa kontrol diri partisipan.

Partisipan diminta membuat delapan keputusan yang bervariasi: opsi imbalan kecil tapi bisa segera dinikmati, atau imbalan besar tapi harus menunggu lebih lama. Contohnya, partisipan diminta memilih menerima USD16 besok, atau USD30 dalam kurun 35 hari mendatang.

Hasilnya, partisipan dengan kandung kemih penuh ternyata lebih memilih imbalan besar, meski harus menunggu lebih lama.

Penemuan ini agaknya akan sangat berguna bagi mereka yang memiliki masalah dengan keinginan impulsif berbelanja.