4 Jenis Sajian Peramping Perut
Rahasianya terletak pada jenis makanan yang tinggi serat dan protein. Selain itu, juga ada beberapa jenis bumbu dan zat lainnya yang ternyata bisa membantu meningkatkan sistem kerja saraf dan metabolisme hingga 12 persen.
Dalam bukunya, The Active Calorie Diet, Leslie Bonci, RD, ahli nutrisi dari UPMC Center for Sports Medicine, Pittsburgh, membagi makanan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
Chewy foods (daging tanpa lemak, kacang-kacangan, buah, dan sayuran)
Jenis makanan ini akan membuat badan langsung bekerja begitu masuk kita kunyah. Agar upaya mengunyah bisa maksimal, pilih makanan dalam bentuk utuh. Misalnya, daging ikan tuna yang dipanggang, alih-alih daging tuna kalengan.
Hearty foods (buah, sayuran, beras merah, gandum, dan serealia)
Selain membuat kita mengunyah lebih sering, makanan ini juga kaya serat. Jadi, begitu masuk ke dalam perut kita akan merasa kenyang lebih lama.
Energizing foods (kopi, teh hitam atau hijau, dark chocolate)
Jenis pangan ini dapat meningkatkan metabolisme. Hanya saja, kita tidak boleh mencampurnya dengan susu, krim, atau gula. Teh hijau tidak mengandung banyak kafein, tapi di dalamnya terdapat katekin. Jenis antioksidan ini bisa meningkatkan metabolisme hingga 4 persen. Sementara itu, dark chocolate mengandung katekin maupun kafein. Kita hanya perlu sekitar 28 gr saja sehari. Itu sudah cukup.
Warming foods (paprika, cabai, kayumanis, bawang putih, jahe, cuka, moster, cengkeh)
Kandungan capsaicin dalam cabai bisa membuat tubuh membakar energi dua kali lipat lebih cepat sekitar beberapa jam setelah makan. Demikian menurut studi terbaru dari UCLA. Bahkan, cabai yang tidak terlalu pedas pun bisa membantu mengikis 100 kalori sehari. Jika tidak suka pedas, coba tambahkan kayumanis, cengkeh, daun salam, dan bawang putih ke menu sehari-hari.
(Prevention Indonesia/Irene J. Meiske)
0 Response to "4 Jenis Sajian Peramping Perut"
Post a Comment