Derita Darah Tinggi, Nenek Gantung Diri

SHUTTERSTOCK

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Kasus gantung diri kembali terjadi di Gunungkidul. Diduga, akibat depresi berkepanjangan soal sakit darah tinggi yang lama tak kunjung sembuh, Ranu (80) warga Dusun Karangduwet, Desa Karangmojo, Kecamatan Karangmojo, mengakhiri hidupnya di tiang dapur rumahnya, Selasa (26/4/2011).
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a3126491&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=951&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a3126491' border='0' alt='' /></a>
Lasiyem, salah satu saksi yang mengetahui kejadian tersebut mengatakan, dari luar ia memangil-manggil nenek Ranu namun tidak ada jawaban. Kemudian ia masuk ke dalam rumah dan menemukan nenek tersebut terbujur kaku tergantung di tiang dapur.
"Saya bingung, dan hanya berteriak minta tolong," kata Lasiyem sambil meneteskan air mata.
Lebih lanjut Lasiyem mengatakan, selama ini korban menderita penyakit menahun, yakni darah tinggi. Berbagai upaya pengobatan sudah dilakukan, namun tidak membuahkan hasil. "Mungkin karena penyakit itulah nenek Ranu nekad gantung diri," kata Lasiyem.
Polisi yang mendapatkan laporan datang ke lokasi bersama tim medis dari Puskesmas Karangmojo. Dari pemeriksaan petugas identifikasi dari kepolisian dan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, sehingga korban langsung diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.

0 Response to "Derita Darah Tinggi, Nenek Gantung Diri"

Post a Comment