Garin: Naturalisasi Bintang Porno
Irfan Maullana | Eko Hendrawan Sofyan | Selasa, 19 April 2011 | 19:09 WIB
Dibaca: 2025
|
Share:
KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI
Sutradara muda, Kamila Andini bersama ayahnya, Garin Nugroho (kanan) yang sekaligus menjadi produser, menghadiri jumpa pers peresmian dimulainya proses produksi film yang berjudul The Mirror Never Lies di Hongkong Cafe, Jakarta, Selasa (21/9/2010). Pembuatan film ini bekerjasama dengan WWF Indonesia. Ceritanya tentang drama keluarga di Wakatobi yang kehidupannya bergantung pada laut.
 Bukan rahasia umum lagi bahwa perfilman nasional sedang dibombardir bintang porno luar negeri. Mulai bintang porno asal Jepang Maria Ozawa alias   Miyabi, Rin Sakuragi, Terra Patrick, hingga yang terbaru ini Sora Aoi dan Sasha Grey.
Di sepak bola juga sulit survival, makanya ada naturalisi pemain. Lama-lama juga dicari bintang porno yang punya dwi kewarganegaraan sekalian dinaturalisasi
-- Garin Nugroho
Tren tersebut pun tak luput dari perhatian sutradara kawakan Garin Nugroho. "Film saya dan horor itu adalah industri. Ini semata-mata untuk pasar, untuk membuat sensasi yang menarik perhatian," kata Garin saat berbincang dengan Kompas.com di EX Plaza, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2011).
Jika tren film yang semula syarat edukasi akhirnya bergeser menjadi film yang cenderung ke arah esek-esek, menurut Garin,  tak lepas dari kelemahan sistem perfilman Indonesia. "Karena tidak ada sistem yang sehat, tidak bisa survival. Untuk survival itu akhirnya menarik sensasi untuk mencari perhatian. Celah ini yang dimanfaatkan," kupas Garin.
"Setiap film Indonesia kalau sudah krisis selalu mencari jalan keluar, dengan cara yang sensasional, itu selalu terjadi, dan bukan barang yang baru. Itu menunjukkan bahwa sistem perfilman kita rapuh banget," lanjutnya.
Masih kata Garin, kelemahan tak hanya di sektor perfilman Indonesia. "Di sepak bola juga sulit survival, makanya ada naturalisi pemain. Lama-lama juga dicari bintang porno yang punya dwi kewarganegaraan sekalian dinaturalisasi," seloroh Garin.
Lantas apakah Garin tertarik menggunakan jasa bintang porno? "Saya coba mengelola ikon yang lakulah. Ya itu juga seleksi masyarakat aja, masyarakat harus bisa memilih mana yang edukatif," ujarnya.

0 Response to " "

Post a Comment